Senin, 23 Maret 2015

makalah tentang waqaf



MAKALAH
WAQAF
(Diajukan untuk  memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah bimbingan dan qira’ah)
oleh
ALLAN DANI REZKI    2312.088

Dosen Pembimbing:
RAHMATIA SAFITRI S.Pd MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SYECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2014/2015



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT, yang telahmemberikan rahmat dan hidayat nya kepada penulis, sehingga dengan rahmat dan hidayah nya itu penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Bimbingan Qira’ah yang berjudul,''Waqaf'' Selanjutnya salawat beriring salam, penulis kirimkan buat nabi Muhammad SAW, sebagai pimpinan umat manusia, yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi manusia yaitu Alquran dan Sunah.
            Dalam pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki, namun berkat petunjuk Allah SWT, motivasi, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak lansung, dengan izin Allah SWT, tugas makalah ini dapat di selesaikan.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk masa yang akan datang, semoga makalah ini ada manfaat nya.

Bukittinggi, April 2014
                                                                                                  
                                                                                        Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Masalah
BAB II      PEMBAHASAN WAQAF
A.    Pengertian Waqaf
B.     Pembagian Waqaf
C.     Cara Berwaqaf
D.    Tanda-tanda Waqaf
BAB III    PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN






BAB I
                                                     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia fitrahnya untuk beribadah kepada Tuhan, Salah satu beribadah kepada Tuhan adalah dengan membaca ayat suci Al qur’an, dengan menbaca al quran dengan tajwid dan makhraj yang benar akan bernilai pahala di sisi Tuhan. Di sini penulis akan mencoba memberikan uraian dari salah satu cara membaca Al qur’an yaitu waqaf.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu waqaf ?
2.      Apa saja pembagian waqaf ?
3.      Apa saja cara-cara berwaqaf ?
4.      Apa saja tanda-tanda dari waqaf ?
C.     Tujuan Masalah
1.      Agar penulis serta pembaca tahu dimana kita harus waqaf ketika membaca Al qur’an.
2.      Agar penulis dan pembaca tahu tanda-tanda waqaf dan bagaimana memahaminya.





BAB II
PEMBAHASAN WAQAF
A.    Pengertian waqaf
Waqaf menurut bahasa adalah berhenti sebentar (mengambil nafas), Sedangkan menurut istilah adalah menghentikan bacaan atau suara sejenak pada akhir suku kata untuk mengambil nafas dengan maksud hendak melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya.
B.     Pembagian waqaf
a. Waqaf ikhtibari ( menguji atau mencoba )
            Waqaf ikhtibari adalah waqaf yang dilakukan untuk menguji qari’ atau menjelaskan agar diketahui cara waqaf atau ibtida’ yang sebenarnya. Waqaf ini hanya boleh dalam proses belajar mengajar, yang sebenarnya tidak boleh waqaf menurut ilmu tajwid.
Contoh :

Waqaf pada lafadz        dalam ayat di atas tidak diperbolehkan kecuali untuk kepentingan pengajaran atau percobaan.
b. Waqaf idhthidari (terpaksa)
            Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan dalam keadaan terpaksa, mungkin kehabisan nafas, batuk atau bersin dan lain sebagainya. Apabila terjadi waqaf ini maka hendaklah diulang dari kata tempat berhenti atau kata sebelumnya yang tidak merusak arti dan makna  yang dimaksudkan oleh ayat tersebut.

Contoh :

Maka wajib baginya memulai dari lafaz 
c. Waqaf intizhari (menunggu)
            maksudnya adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang diperselisihan oleh ulama qira’at antara boleh atau tidak boleh.Untuk menghormati perbedaan pendapat itu,sambil menunggu adanya kesepakatan, sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi lagi dari kata yang sebelumnya yang tidak merusak arti dan diteruskan sampai ada tanda waqaf berikutnya.
Contoh :

Dari ayat yang berbunyi

            Sebagian ulama qiraat menyatakan boleh berhenti dan boleh terus pada lafadz tersebut sehingga mereka menandai dengan tanda jaiz.
d. Waqaf  ikhtiari (pilihan)
            Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang dipilih, disengaja, dan diencanakan, bukan karena ada sebab-sebab yang lain.
            Waqaf ikhtiari dibagi menjadi empat macam yaitu :
1.      Waqaf Tam ( sempurna)\
Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang sudah sempurna, baik menurut tata bahsa dan arti. Pada umumnya terdapat pada akhir ayat dan di akhir keterangan, cerita atau kisah. Dan tidak ada kaitanya dengan ayat berikutnya.
Seperti waqaf pada                     dalam ayat :


a.Waqaf tam bias terjadi sebelum habisnya ayat,seperti waqaf pada       dalam ayat


b.Waqaf tam bias terjadi terkadang terjadi pada pertengahan ayat, seperti pada kata               dalam ayat :


c.Waqaf tam terjadi pula sesudah habis ayat tambah sedikit pada kata              dalam ayat :


                                    2.Waqaf kafi (cukup)
Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang menurut tata bahasa sudah diangap cukup,tapi segi arti, cerita atau kisah masih ada kaitanya dengan ayat berikutnya. Seperti waqaf pada              dalam ayat :



                                    3.Waqaf hasan (baik)
Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang sudah dianggap baik menurut tata bahasa, tapi masih ada kaiatnya dengan ayat berikutnya, baik dari segi arti,maupun tata bahasa, seperti waqaf pada               dalam ayat :


  
                                    4.Waqaf qabih(buruk)
Maksudnya adala waqaf pada akhir suku kata yang menurut tata bahasa tergolongan buruk dan bahkan merusak arti dari makna ayat yang sebenarnya. Seperti waqaf pada                 dalam ayat :

C.Cara Berwaqaf
            Waqaf pada Al qur’an dapat dilakukan dengan cara :
 1.Akhir suku kata dimatikan apabila berharkat fathah, kasrah, dhammah,kasrahtain atau dhammatain. Contoh :
2. Akhir suku kata dimatikan apabila berharkat fathah,dhammah yang sebelumnya ada alif seperti :

a.    Fathah sebelumnya ada waw seperti          dibaca

b.    Fathah, kasrah,dhammah sebelumnya ya mati seperti      
      Atau           atau             dibaca
c.Kasrahtain atau dhammahtain seperti         atau         dibaca
d.Kasrahtain atau dhammahtain sebelumnya ada waw mati seperti           -           dibaca     
3.Akhir suku kata berharkat fathain dan sesudahnya ada huruf alif dibaca fathah seperti                 dibaca              atau akhir suku kata terdiri dari huruf hamzah berharkat fathain di baca seperti fathah seperti :               di baca           atau akhir suku kata  terdiri dari alif maqsurah dan sebelumnya berharkat fathain dibaca fathah seperti            dibaca 
4.Akhir dari suku kata terdiri dari  Ta marbutah dimatikan dan bunyinya berubah menjadi bunyi  ha seperti             dibaca     
 5.Akhir dari suku kata yang yang terdiri dari huruf ha berharkat kasrah atau dhammah dimatikan seperti :                  dibaca       
6.Akhir suku kata terdiri dari hurf mad atau huruf mati dibaca apa adanya tanpa ada perubahan seperti                            dibaca
7.Akhir suku kata terdiri dari huruf hidup, sedangkan sebelumnya terdapat huruf mati, maka akhir suku kata itu dimatikan sehingga ada dua huruf mati. Cara mewaqafkan, cukup sekedar bunyi akhir suku kata itu didengarkan sendiri atau orang yang berdekatan sebagai isyarat ada huruf mati, sehingga waqaf seperti ini disebut waqaf isyarat contoh             dibaca
8.Akhir suku kata bertasdid dimatikan tanpa menhilangkan fungsi tasdid nya seperti                                    
          dibaca
9. Hamzah diakhir kata yang ditulis diatas waw dimatikan bila waqaf dan diaca pendek bila wasal seperti              bila waqaf dan tulisanya          dan bila wasal    
10. Hamzah diakhir kata yang ditulis di atas waw dimatikan bila waqaf sesudahnya membaca panjang huruf sebelumnya dan bila wasal hamzah dibaca pendek seperti :
Bila waqaf         tulisan dalam Al quran        bila wasal        
D.Tanda-tanda waqaf
a.             Waqaf lazim tanda harus berhenti
b.            Waqaf lam tanda tidak boleh berhenti
c.              Waqaf muthlaq tanda sempurna berhenti
d.             Waqaf jaiz tanda ini boleh berhenti dan boleh diteruskan
e.              Waqaf mujawawwaz tanda boleh berhenti dan terus lebih baik
f.              Waqaf Murakh-khas tanda diringankan(diperbolehkan) berhenti karena mempunyai nafas pendek, dan terus lebih baik
g.              Waqaf mutashab tanda berhenti lebih baik, dan tidak salah kalau terus
h.              Waqaf aula tanda berhenti lebih baik
i.                Waqaf qila sebagian pendapat boleh berhenti
j.                Waqaf Aula tanda terus lebih baik
k.              Waqaf mu’anaqah tanda boleh berhenti pada slah satu titik tiga.

   














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Waqaf adalah salah satu hukum yang penting dipelajari dalam ilmu tajwid, dengan mempelajari waqaf kita dapat mengetahui kapan dan dimana kita harus berhenti sejenak dalam membaca ayat-ayat Al qur’an, pemahaman yang minim dapat menyebabkan seseorang jatuh pada kesalahan ketika membaca Al qur’an
B.     Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis ucapkan terima kasih.