MAKALAH
WAQAF
(Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah bimbingan dan qira’ah)
oleh
ALLAN DANI
REZKI 2312.088
Dosen Pembimbing:
RAHMATIA SAFITRI S.Pd MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SYECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT, yang telahmemberikan
rahmat dan hidayat nya kepada penulis, sehingga dengan rahmat dan hidayah nya
itu penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Bimbingan Qira’ah yang
berjudul,''Waqaf'' Selanjutnya salawat beriring salam, penulis kirimkan buat
nabi Muhammad SAW, sebagai pimpinan umat manusia, yang telah meninggalkan dua
pedoman hidup bagi manusia yaitu Alquran dan Sunah.
Dalam pembuatan makalah ini penulis
tidak terlepas dari berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu dan pengalaman
yang penulis miliki, namun berkat petunjuk Allah SWT, motivasi, bimbingan,
serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak
lansung, dengan izin Allah SWT, tugas makalah ini dapat di selesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan
kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk masa yang akan datang,
semoga makalah ini ada manfaat nya.
Bukittinggi, April 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN WAQAF
A. Pengertian Waqaf
B. Pembagian Waqaf
C. Cara Berwaqaf
D. Tanda-tanda Waqaf
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia fitrahnya untuk beribadah kepada
Tuhan, Salah satu beribadah kepada Tuhan adalah dengan membaca ayat suci Al
qur’an, dengan menbaca al quran dengan tajwid dan makhraj yang benar akan
bernilai pahala di sisi Tuhan. Di sini
penulis akan mencoba memberikan uraian dari salah satu cara membaca Al qur’an
yaitu waqaf.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
itu waqaf ?
2. Apa
saja pembagian waqaf ?
3.
Apa saja cara-cara berwaqaf ?
4.
Apa saja
tanda-tanda dari waqaf ?
C. Tujuan
Masalah
1. Agar
penulis serta pembaca tahu dimana
kita harus waqaf ketika membaca Al qur’an.
2.
Agar penulis dan
pembaca tahu tanda-tanda waqaf dan bagaimana memahaminya.
BAB II
PEMBAHASAN
WAQAF
A.
Pengertian waqaf
Waqaf menurut bahasa adalah berhenti sebentar
(mengambil nafas), Sedangkan menurut istilah adalah menghentikan bacaan atau
suara sejenak pada akhir suku kata untuk mengambil nafas dengan maksud hendak
melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya.
B.
Pembagian waqaf
a. Waqaf ikhtibari ( menguji atau mencoba )
Waqaf
ikhtibari adalah waqaf yang dilakukan untuk menguji qari’ atau menjelaskan agar
diketahui cara waqaf atau ibtida’ yang sebenarnya. Waqaf ini hanya boleh dalam
proses belajar mengajar, yang sebenarnya tidak boleh waqaf menurut ilmu tajwid.
Contoh :
Waqaf pada lafadz dalam ayat
di atas tidak diperbolehkan kecuali untuk kepentingan pengajaran atau
percobaan.
b. Waqaf idhthidari (terpaksa)
Maksudnya
adalah waqaf yang dilakukan dalam keadaan terpaksa, mungkin kehabisan nafas,
batuk atau bersin dan lain sebagainya. Apabila terjadi waqaf ini maka hendaklah
diulang dari kata tempat berhenti atau kata sebelumnya yang tidak merusak arti
dan makna yang dimaksudkan oleh ayat
tersebut.
Contoh :
Maka wajib baginya memulai dari lafaz
c. Waqaf intizhari (menunggu)
maksudnya
adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang diperselisihan oleh ulama qira’at
antara boleh atau tidak boleh.Untuk menghormati perbedaan pendapat itu,sambil
menunggu adanya kesepakatan, sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi
lagi dari kata yang sebelumnya yang tidak merusak arti dan diteruskan sampai
ada tanda waqaf berikutnya.
Contoh :
Dari ayat yang berbunyi
Sebagian
ulama qiraat menyatakan boleh berhenti dan boleh terus pada lafadz tersebut
sehingga mereka menandai dengan tanda jaiz.
d. Waqaf
ikhtiari (pilihan)
Maksudnya
adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang dipilih, disengaja, dan diencanakan,
bukan karena ada sebab-sebab yang lain.
Waqaf ikhtiari dibagi
menjadi empat macam yaitu :
1. Waqaf Tam ( sempurna)\
Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang
sudah sempurna, baik menurut tata bahsa dan arti. Pada umumnya terdapat pada
akhir ayat dan di akhir keterangan, cerita atau kisah. Dan tidak ada kaitanya
dengan ayat berikutnya.
Seperti waqaf pada
dalam ayat :
a.Waqaf tam bias terjadi sebelum habisnya ayat,seperti waqaf pada dalam ayat
b.Waqaf tam bias terjadi terkadang terjadi pada pertengahan ayat, seperti
pada kata dalam ayat :
c.Waqaf tam terjadi pula sesudah habis ayat tambah sedikit pada kata dalam ayat :
2.Waqaf
kafi (cukup)
Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang menurut tata bahasa
sudah diangap cukup,tapi segi arti, cerita atau kisah masih ada kaitanya dengan
ayat berikutnya. Seperti waqaf pada
dalam ayat :
3.Waqaf
hasan (baik)
Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang sudah dianggap baik
menurut tata bahasa, tapi masih ada kaiatnya dengan ayat berikutnya, baik dari
segi arti,maupun tata bahasa, seperti waqaf pada dalam ayat :
4.Waqaf
qabih(buruk)
Maksudnya adala waqaf pada akhir suku kata yang menurut tata bahasa
tergolongan buruk dan bahkan merusak arti dari makna ayat yang sebenarnya.
Seperti waqaf pada dalam
ayat :
C.Cara Berwaqaf
Waqaf
pada Al qur’an dapat dilakukan dengan cara :
1.Akhir suku
kata dimatikan apabila berharkat fathah, kasrah, dhammah,kasrahtain atau dhammatain.
Contoh :
2. Akhir suku kata dimatikan apabila berharkat
fathah,dhammah yang sebelumnya ada alif seperti :
a. Fathah sebelumnya ada waw
seperti dibaca
b.
Fathah, kasrah,dhammah sebelumnya ya mati seperti
Atau atau dibaca
c.Kasrahtain atau
dhammahtain seperti atau dibaca
d.Kasrahtain atau
dhammahtain sebelumnya ada waw mati seperti - dibaca
3.Akhir suku kata berharkat
fathain dan sesudahnya ada huruf alif dibaca fathah seperti dibaca atau akhir suku kata terdiri dari
huruf hamzah berharkat fathain di baca seperti fathah seperti : di baca atau akhir suku kata terdiri dari alif maqsurah dan sebelumnya
berharkat fathain dibaca fathah seperti dibaca
4.Akhir dari suku kata
terdiri dari Ta marbutah dimatikan dan
bunyinya berubah menjadi bunyi ha
seperti dibaca
5.Akhir dari suku kata yang yang terdiri dari
huruf ha berharkat kasrah atau dhammah dimatikan seperti : dibaca
6.Akhir suku kata terdiri
dari hurf mad atau huruf mati dibaca apa adanya tanpa ada perubahan
seperti dibaca
7.Akhir suku kata terdiri
dari huruf hidup, sedangkan sebelumnya terdapat huruf mati, maka akhir suku
kata itu dimatikan sehingga ada dua huruf mati. Cara mewaqafkan, cukup sekedar
bunyi akhir suku kata itu didengarkan sendiri atau orang yang berdekatan
sebagai isyarat ada huruf mati, sehingga waqaf seperti ini disebut waqaf
isyarat contoh dibaca
8.Akhir suku kata bertasdid
dimatikan tanpa menhilangkan fungsi tasdid nya seperti
dibaca
9. Hamzah diakhir kata yang
ditulis diatas waw dimatikan bila waqaf dan diaca pendek bila wasal
seperti bila waqaf dan
tulisanya dan bila wasal
10. Hamzah diakhir kata yang
ditulis di atas waw dimatikan bila waqaf sesudahnya membaca panjang huruf sebelumnya
dan bila wasal hamzah dibaca pendek seperti :
Bila waqaf tulisan dalam Al quran bila wasal
D.Tanda-tanda
waqaf
a.
Waqaf lazim tanda harus
berhenti
b.
Waqaf lam tanda tidak boleh
berhenti
c.
Waqaf muthlaq tanda sempurna
berhenti
d.
Waqaf jaiz tanda ini boleh
berhenti dan boleh diteruskan
e.
Waqaf mujawawwaz tanda boleh
berhenti dan terus lebih baik
f.
Waqaf Murakh-khas tanda
diringankan(diperbolehkan) berhenti karena mempunyai nafas pendek, dan terus lebih
baik
g.
Waqaf mutashab tanda
berhenti lebih baik, dan tidak salah kalau terus
h.
Waqaf aula tanda berhenti
lebih baik
i.
Waqaf qila sebagian
pendapat boleh berhenti
j.
Waqaf Aula tanda terus
lebih baik
k.
Waqaf mu’anaqah tanda boleh
berhenti pada slah satu titik tiga.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Waqaf adalah salah satu hukum yang penting
dipelajari dalam ilmu tajwid, dengan mempelajari waqaf kita dapat mengetahui
kapan dan dimana kita harus berhenti sejenak dalam membaca ayat-ayat Al qur’an,
pemahaman yang minim dapat menyebabkan seseorang jatuh pada kesalahan ketika
membaca Al qur’an
B.
Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika
terdapat kesalahan dalam penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis ucapkan terima kasih.
Sumbernya dari mana ini?
BalasHapusDari hatimu kan gak mungkin . Heum 😂
HapusDaftar pustakanya?
BalasHapus